Putra Gantarang Menjadi Pemain skuad Serdadu Tridatu Muda Bali United Youth U-18, kini Bermimpi Jadi Pemain Senior Bali United

Beranda.News-Jangan pernah meremehkan seorang anak kampung. Mungkin itu adalah kalimat yang sangat tepat menggambarkan sosok Rahmat Arjuna Reski, pemain Bali United Youth kategori U-18.

Lahir dan dibesarkan dari keluarga petani sederhana di Desa Gattareng, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Sulawesi Selatan membuatnya tidak rendah diri. Justru malah semakin memotivasi dirinya untuk menjalani mimpinya bermain di club besar/nasional

Kaki jenjangnya tanpa lelah berlari menyusuri sisi lapangan guna membuka peluang kala Serdadu Tridatu Muda berlaga. Kecepatan dan kelincahan menjadi senjata utamanya menusuk pertahanan lawan.

Penghargaan sebagai pemain terbaik sekaligus top skorer Elite Pro Academy (EPA) 2021 jadi bukti bakat dan potensinya memang ada di dunia sepak bola.

Torehan apik sembilan golnya berhasil membantu Bali United Youth U-18 menjuarai turnamen tersebut.

Sebetulnya, ia tidak memasang target muluk-muluk di EPA 2021, sebab dirinya baru bergabung jelang keberangkatan tim ke Bandung.

“Target saya waktu itu bisa masuk line up dan dipercaya pelatih dulu. Saya jalanin aja dulu,” jelasnya singkat.

Bakat dan potensi besar penyerang sayap ini mulai tercium kala ia rutin mengikuti kompetisi sepak bola lokal usia muda.

Mulai dari Pekan Olahraga Daerah (Popda) hingga Piala Soeratin pernah ia jajal. Siapa yang menyangka, dari kompetisi tersebut kesempatan besar untuk kariernya datang.

Atas rekomendasi sang pelatih, kini pemilik nomor punggung 88 ini bisa sampai di Bali United Youth.

“Awalnya saya diorbitkan oleh pelatih saya di sana (Bulukumba), tentu saya langsung terima. Apalagi Bali United adalah tim besar, terus saya pilih untuk karier saya ke depannya agar lebih baik,” ungkap Rahmat.

Tidak mudah memang bagi bocah kelahiran 30 April 2004 ini menjadi bagian dari skuad Serdadu Tridatu Muda. Pandemi Covid-19 sempat hampir menggagalkan mimpi besarnya bergabung bersama Bali United Youth.

Bersyukur kesempatan itu datang lagi dan tanpa pikir panjang langsung ia terima.

“Saat awal pandemi saya sempat datang ke sini (Bali), tapi karena Covid-19 tidak jadi ikut seleksi. Tahun 2021 dapet kesempatan lagi dan langsung bicara dengan orang tua. Bersyukur, orang tua setuju dan ngedukung pilihan saya ke Bali United,” kata Rahmat berbinar.di kutip dari Blog Bali United

Kini, Arjun Sapaanya, anak ketiga dari empat bersaudara itu harus merantau seorang diri jauh dari keluarga tercinta. Keberanian serta tekad bulat menjadi penguatnya untuk berani meninggalkan kampungnya.

Baginya, mimpi dan masa depan adalah hal yang harus dikejar, ketimbang hidup dalam zona nyaman.

“Ya semuanya itu untuk masa depan, jadi harus beranikan diri,” katanya lantang.

Rahmat yang begitu mengidolai Irfan Jaya ini memiliki impian besar untuk dapat bermain bersama sayap lincah itu di tim senior Bali United.

Keduanya pun memiliki beberapa kesamaan, seperti sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan dan punya tipikal permainan yang sama.

“Tembus senior. Itu harapan terbesar saya. Supaya bisa bermain sama Irja (Irfan Jaya). Kepengen sekali main sama dia,” ujar Rahmat penuh semangat.

“Sekarang belum sempat ketemu dia, karena Irja masih di Timnas, tapi saya tetap senang bisa secara gak langsung satu tim berkarier di Bali United,” sambungnya.

Sampai saat ini, pemain yang baru saja lulus dari bangku SMA ini masih belum menyangka bisa ada di titik ini.

Rahmat pun berjanji akan terus bekerja keras demi bisa menggapai mimpinya dan mematahkan semua stigma yang memandang anak kampung sebelah mata.

“Pasti harus kerja keras ya. Harus bisa buktiin kalau orang kampung juga bisa,” tutupnya dengan senyum.

Pesan Motivasi Supported:
Mimpi tidak pernah memandang dari mana dirimu berasal atau bagaimana kondisi keluargamu. Namun, usaha keras serta tekad kuatlah yang mampu mewujudkan mimpi dan mengubah kondisi keluargamu menjadi lebih baik.

Semangat terus Rahmat! Teruslah berlari kencang gapai mimpi-mimpimu!

Loading